Muthia Putri Luqman Blog

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 19 April 2018

Menggambar Flora, Fauna, dan Benda Alam

A. Konsep Menggambar Flora, Fauna, dan Benda Alam

     Menggambar merupakan kegiatan manusia yang melibatkan koordinasi antara penglihatan dan gerakan halus tangan. dalam menggambar, dibutuhkan penglihatan yang teliti dan cermat. gerakan tangan dalam menggambar hendaknya halus dan penuh perasaan. Kegiatan menggambar menuntut objektivitas, artinya sesuai keadaan atau tepat dengan objek yang digambar, baik bentuk maupun warnanya.
     Flora merupakan istilah lain dari tumbuhan, sedangkan fauna merupakan istilah lain dari hewan. Benda alam merupakan istilah lain dari hewan. Benda alam merupakan istilah yang digunakan untuk menamai suatu benda yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau benda yang memiliki ruang. Benda di sekitarmanusia ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan manusia. Benda alam yang dimaksud disini adalah benda buatan atau still life, meisalnya gelas, cangkir, poci, teko, kendi, vas bunga, guci, meja, atau kursi.
     Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa menggambar flora, fauna, dan benda alam adalah perwujudan suatu gagasan berdasarkan objek flora, fauna, dan alam benda alam di atas bidang dengan media dan prinsip tertentu. Dengan kata lain, menggambar flora, fauna, dan alam benda sama halnya dengan menggambar bentuk yang objeknya tumbuhan, binatang, dan benda.
B. Bentuk Dasar Benda
     Secara garis besar, bentuk benda dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu geometris dan nongeometris. Bentuk benda geometris, antara lain kubus, silinder, kerucut, piramida, dan bola. Bentuk-bentuk tersebut menjadi bentuk dasar benda, artinya beragam bentuk yang ada di sekitar manusia jika dicermati memiliki bentuk dasar geometris. Misalnya, gelas dan cangkir bentuk dasarnya silinder, kursi dan meja bentuk dasarnya kubus.
C. Ragam Bentuk Benda
  1. Bentuk silindris, adalah benda yang bentuk dasarnya silinder. Karya seni rupa yang berbentuk silindris pada umumnya keramik atau gerabah, antara lain cangkir, poci, kendi, vas bunga, dan guci.  
    poci
  2. Bentuk kubistis, adalah benda yang bentuk dasarnya kubus. Karya seni rupa yang berbentuk kubistis pada umumnya perabot rumah tangga, misalnya kursi, meja, lemari, bufet, dan rak sepatu.
    perabotan rumah tangga meja dan kursi
Bentuk bebas, adalah benda yang bentuknya tidak teratur atau tidak termasuk silindris dan kubistis. Benda yang tergolong bebas antara lain patung, ukiran, relief, tumbuhan, dan binatang.
relief
D. Bahan, Alat, dan Teknik Menggambar
- Bahan : 
  1. kertas (sebagai bidang gambar)
  2. pensil dan cat tinta (sebagai bahan untuk membentuk objek alam benda)
- Alat : 
  1. kuas
  2. palet
  3. pena.
    pena khusus untuk menggambar
-  Teknik :
  1. Teknik Arsir, merupakan teknik menggambar yang menggunakan unsur garis yang disejajarkan atau dipersilangkan dalam rangka membentuk objek gambar. Jika menggunakan pensil gambar sebagai medianya, mata pensil haruslah runcing dan digunakan dalam posisi tegak.
  2. Teknik Dusel, merupakan teknik menggambar yang menggunakan goresan pensil gambar dengan posisi miring atau rebah dalam rangka membentuk objek gambar.Perbedaan teknik ini dengan teknik arsir terletak pada goresannya yang tidak secara jelas membentuk garis.
  3. Teknik Pointilis, meruupakan teknik menggambar yang menggunakan unsur titik sebagai pembentuk objek gambar. Alat yang cocok untuk teknik pointilis adalah pena gambar. Teknik ini memerlukan waktu yang sangat lama sehingga dibutuhkan kesabaran yang tinggi, namun hasilnya memuaskan.
  4. Teknik Aquarel, merupakan teknik menggambar khusus menggunakan bahan cat air atau tinta gambar. Teknik menggambar aquarel dibedakan menjadi dua, yaitu teknik kering dan teknik basah. Pada teknik kering, kertas gambar yang akan diwarnai dalam keadaan kering kemudian dibubuhi cat air menggunakan kuas secara tipis. Pada teknik basah, kertas gambar yang akan diwarnai dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian dibubuhi cat air menggunakan kuas. Cat air pun akan bergerak sendiri menyebar secara sporadis.
  5. Teknik Plakat, merupakan teknik menggambar yang menggunakan bahan cat air, cat akrilik, atau cat minyak. Penggunaan cat sebagai bahan dalam teknik plakat cukup kental sehingga bersifat menutup.

Sabtu, 07 April 2018

Injit-Injit Semut, lagu khas daerah Jambi

Lagu Injit-Injit Semut merupakan Lagu Daerah Jambi yang biasanya kita dengar saat mengiringi anak-anak bermain. Permainannya cukup sederhana, yakni dengan cara mencubit punggung tangan teman, dan jika terasa sakit tangan teman akan naik keatas tangan kita dan balik mencubit, begitu terus berulang-ulang. Dan yang palih tahanlah yang dinyatakan menang dalam permainan ini.

Filosofi dalam permainan ini Mengajarkan tentang emosi. Ketika tangan kita berada dibagian paling atas, kita tentu bisa mencubit tangan teman kita yang berada dibawah dengan sekeras-kerasnya. Dengan begitu teman kita akan melakukan hal yang sama pada tangan dibawahnya, dan ternyata masih ada salah satu dari tangan kita yang berada dibawah, itu berarti kita masih merasakan rasa sakit yang sama seperti rasa sakit yang kita buat untuk orang lain saat tangan kita berada dibagian paling atas. Dan ketika kita menyakiti orang lain sebenarnya yang sakit adalah kita sendiri.
Berikut ini Lirik Lagu Injit-Injit Semut :


Injit Injit Semut

Jalan jalan ke Tanah Deli
Sungguh indah tempat tamasya
Kawan jangan bersedih
Mari nyanyi bersama sama

Kalau pergi ke Surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Ya rugi diri sendiri

Injit injit semut
Siapa sakit naik diatas
Injit injit semut walau sakit
Jangan dilepas (2X)
 
Naik prahu ke Pulau Sribu
Sungguh malang nasibku
Punya teman diambil orang
Ramai sungguh Bandar Jakarta
Tempat orang mengikat janji
Walau teman tak punya hati
Senang dapat bernyanyi

Injit injit semut
Siapa sakit naik diatas
Injit injit semut walau sakit
Jangan dilepas (2X)

Untuk lebih lengkapnya, cek video dibawah :

Jumat, 06 April 2018

Karya Seni Bernilai Jual Dari Pipa Paralon Bekas

Sebelum melihat kerajinan yang dihasilkan, pertama-tama kita harus tau apa itu paralon. Paralon yaitu jenis pipa yang terbuat dari bahan plastik, dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Pipa paralon juga dikenal dengan nama Polyvinyl Chloride (PVC). Tidak heran jika pipa ini memiliki umur yang lebih lama, serta tidak gampang rusak, seperti berkarat atau membusuk, serta tahan dari berbagai zat kimia.
Berikut beberapa kerajinan yang dapat tercipta dari pipa paralon.

1.Kerajinan yang pertama berasal dari pria asal Blitar, A.W Widodo (43). 
Awalnya kerajinan ini terinspirasi dari banyaknya pipa paralon yang berserakan. Wily, panggian akrabnya, merasa sayang untuk dibuang. Paralon sisa itu dikumpulkan dan dibawa pulang. Tiba di rumahnya, tangan terampilnya tak bisa diam berkreasi. Dan hasilnya, karya seni bernilai tinggi. Dari paralon yang terbuang, berubah menjadi kap lampu ukiran yang indah, asbak, tempat tidur, dan berbagai pajangan lainnya.

2. Karya paralon selanjutnya berasal dari seorang pria yang tinggal di daerah Cibolang, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.
tempat tisu dari pipa paralon


Pipa paralon yang biasanya berwarna putih dibakar dengan suhu tertentu sehingga menghasilkan guratan-guratan alami yang sangat mirip dengan serat kayu. Kerajinan yang dihasilkan seperti lampion, tempat tisu, tempat botol, pigura lukisan, meja kursi, sampai kerajinan kecil seperti gantungan kunci, gelang, kalung, dsb.

3. Kerajinan yang selanjutnya datang dari Kelompok Pengrajin Mutiara Maritim Desa Cibenda, kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Paralon yang digunakan untuk membuat kerajinan adalah paralon berkualitas baik. Kemudian untuk mempercantik hasil kerajinan, diperlukan ide kreatif dan keahlian mengolah warna cat. Produk kerajinan yang berhasil dibuat diantaranya pigura/frame photo, daftar menu restoran, tempat lampu gantung, lampu tempel dinding, dll.

4. Kerajinan selanjutnya datang dari mantan TKI asal Ngawi, Alek Danung Tamtomo.


Alek membakar pipa untuk mengeluarkan teksturnya, setelah itu baru dibentuk sesuai dengan keinginan. Agar tampak indah, souvenir itu dilukis sesuai dengan permintaan, dengan menggunakan alat atau mesin. Baru souvenir dipasang lampu warna agar lukisan itu muncul saat dinyalakan. Kerajinan yang dihasilkan seperti lampu hias, tempat tisu, vas bunga, hingga jam dinding. 

5. Kerajinan selanjutnya datang dari pria asal Tarakan bernama Imran (41). 
karya dari pipa paralon bernilai jual yang tinggi
Awalnya ia hanyalah seorang developer property yang hobi mengumpulkan barang bekas, kemudian terinspirasi dari banyaknya pipa bekas yang bertumpuk di  rumahnya, dari situlah timbul ide untuk membuat lampu dan ukiran di pipa paralon. Hasilnya pun tak mengecewakan, dia tak hanya mendapat pesanan di daerah Tarakan saja, ada juga dari luar kota, dan juga di cafe-cafe banyak yang membeli lampu hias karyanya.

6. Kreasi selanjutnya berasal dari seorang pria asal Solo, Jawa Tengah bernama Eko Alif Muryanto, yang menciptakan kurungan burung dari paralon dan akrilik bekas. 
sangkar burung dari paralon dan akrilik bekas
Berkat usahanya, dia ikut mengurangi limbah dan menambah lapangan kerja. Eko tak segan menularkan ilmunya dengan mengadakan pelatihan gratis Ketekunannya menciptakan hasil dengan kualitas maksimal. Dalam seminggu ia bisa membuat 5-7 kandang dengan harga antara Rp 200.000 hingga Rp 2.200.000

Nah, diatas tadi beberapa kerajinan yang dapat dibuat dari pipa bekas paralon. Tidak hanya bernilai jual, tetapi juga mengandung nilai seni yang tinggi. Tertarik mencobanya?


Rabu, 04 April 2018

Ragam Hias beserta Motif-Motifnya

1. Ragam Hias Pada Karya Seni Rupa Daerah Setempat
    Karya seni rupa tradisional yang terdapat di Indonesia umumnya menggunakan ragam hias sesuai kekhasan daerah masing-masing. Kekhasan itu dapat kita jumpai pada bentuk bangunan rumah, alat musik dan senjata tradisional, serta seni kriya.
    Di Indonesia terdapat 2 golongan besar ragam hias tradisional, yaitu sebagai berikut.
a. Ragam hias dengan pola-pola geometrik
contoh ragam hias pola geometrik terdapat pada batik Parang Curigo

b. Ragam hias dengan pola-pola stilasi (penggayaan)

2. Jenis-Jenis Motif Yang Terdapat Pada Ragam Hias
  1. Motif Hias Alam. Motif hias ini sering digambarkan pada bentuk gunung, terutama menggambarkan gunung mahameru yang melambangkan tempat bersemayam para dewa, motif ini misalnya terdapat pada relief-relief bangunan purbakala peninggalan hindho.
  2. Motif Hias Kaligrafi Arab. Huruf arab yang ditulis indah disebut kaligrafi. Pada masa kerajaan islam di Jawa, yaitu pada masa Kerajaan Demak dan Kerajaan Cirebon, mulai digunakan huruf kaligrafi arab dalam ragam hias yang ditetapkan pada kriya kayu, logam, maupun kain.
    bendera Kesultanan Cirebon
  3. Motif Hias Hewan, Manusia, dan Tumbuhan. Pada wayang kulit, bentuk manusia dan hewan digambarkan secara stilasi. Motif hias manusia juga digambarkan secara samar pada tenun ikat motif belah ketupat di Batak, yaitu sebagai perwujudan nenek moyang. Pada seni patung terdapat pada relief candi dan arca karya seni purbakala. Motif manusia juga ditampilkan pada seni topeng. Motif tumbuhan mendominasi ragam hias Jawa dan Sumatera, yang dapat kita jumpai pada seni batik, tenun, dan seni ukir.
    batik bermotif tumbuhan asal Jawa Timur
  4. Motif Hias Geometrik. Beberapa daerah di nusantara memiliki tradisi geometris pada ragam hiasnya, terutama pada kain tenun dan seni kerajnan anyaman.

Sabtu, 31 Maret 2018

Pembahasan Lengkap Seni Rupa Daerah Setempat

A. Pengertian dan Media Seni
     Istilah Seni dalam bahasa inggris disebut Art, dalam bahasa latin Ars, dan dari bahasa yunani Techne. Techne artinya kemahiran atau keterampilan membuat sesuatu benda. Istilah seni selalu berkaitan dengan keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang terdapat dalam karya seni.
     Karya seni tercipta melalui pilihan media yang beragam. Berdasarkan media yang digunakan , seni dibedakan sebagai berikut.
  1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran (Audio Art), misalnya seni musik, seni suara, dan seni sastra (puisi, pantun).
  2. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan (Visual Art), misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak beladiri, dsb.
    contoh Visual Art (lukisan)
  3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (Audio Visual Art), misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film, dsb.
    contoh Audio Visual Art (Pertunjukan Musik)
B. Bentuk dan Fungsi Seni Rupa Daerah Setempat
     Seni rupa adalah suatu karya seni yang dapat memuaskan perasaan seseorang karena keindahannya dan diwujudkan dalam bentuk rupa. Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
lihat pembahasan seni rupa selengkapnya.
     Seni rupa berdasarkan wujudnya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Seni rupa 2 dimensi (dwimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar dan hanya dapat dilihat nilai estetiknya dari satu arah. Misalnya lukisan, batik, foto, dan wayang kulit.
    Wayang Kulit yang termasuk Dwimatra
  2. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) adalah karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi dan dapat dilihat nilai estetiknya dari segala arah. Misalnya patung, meja dan kursi.
     Seni rupa berdasarkan fungsinya dapat dibedakan sebagai berikut.

  1. Seni rupa murni adalah seni rupa yang mengarah pada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi, atau kebutuhan batin. Misalnya karya-karya seni lukis, seni patung, benda-benda kriya hias, dsb.
  2. Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi ganda, yaitu selain untuk pemenuhan kebutuhan batin, juga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari sesuai kegunaannya. Misalnya meja, kursi, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga.
C. Perubahan Fungsi Seni Rupa
  1. Seni kepercayaan menjadi seni mumi, misalnya patung asmat, arca batu dan keris pusaka, dahulu untuk tujuan spiritual, tetapi sekarang banyak yang dibuat untuk hiasan.
    Arca Dwarapala
  2. Seni rupa murni menjadi seni kerajinan, misalnya bentuk-bentuk replika patung pada gantungan kunci. Ciri benda kerajinan diproduksi dalam jumlah besar dalam bentuk yang sama. Sedangkan benda hiasan yang dibuat pertama kalinya dinamakan seni rupa murni.
  3. Teknik seni kriya menghasilkan seni mumi, misalnya teknik batik tulis untuk lukisan batik, lukisan keramik, lukisan bordir, teknik cor untuk karya seni hias logam, dsb.
    contohnya lukisan bordir 3 dimensi 
D. Seni Rupa Murni Daerah Setempat
     Seni rupa murni daerah setempat adalah karya snei rupa yang berwujud dua dimensi (dwimatra) yang berfungsi sebagai nilai estetis yang terdapat di daerah setempat. 
  1. Seni Lukis, merupakan karya seni rupa berwujud 2 dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap terang, dll melalui pertimbangan estetik.
  2. Seni patung, merupakan cabang seni rupa yang berwujud 3 dimensi dengan proses penciptaannya menggunakan teknik pahat, teknik modeling (dibentuk), atau teknik casting (cetak).
  3. Seni grafis, merupakan salah satu cabang seni rupa 2 dimensi yang dikerjakan dengan teknik cetak. Terdapat beberapa ragam seni grafis, antara lain seni grafis yang dibuat dengan teknik sablon, cetak tinggi, cetak litho, dan cetak etsa.
baca juga : Ragam Hias beserta Motif-Motifnya

Ragam dan Media Karya Patung

Ragam Patung
    Dalam melakukan penyusunan material ada yang harus ditempa dan dipotong. Ada pula yang tinggal menyusun bentuk-bentuk yang sudah ada. Kecenderungan lain dalam corak abstrak adalah corak yang minimal, yaitu pencarian bentuk dasar dengan sedikit variasi. Di Indonesia corak abstrak ditampilkan oleh pematung G.Sidharta, Rita Widagdo, dsb.
    Jenis karya patung :

  1. Patung Dada, adalah penampilan karya patung sebatas dada hingga ke atas atau bagian kepala.
    patung dada W.R. Supratman
  2. Patung Torso, adalah penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang, dan panggul.
  3. Patung Lengkap, maksudnya terdiri dari badan, anggota badan bagian atas dan bagian bawah, serta kepala.
    patung lengkap Jend. Soedirman
Media Karya Patung
1. Bahan

  • Bahan lunak
  • Bahan sedang
  • Bahan keras
2. Alat

  • Butsir
  • Meja putar
  • Pahat
  • Palu
  • Cetakan & sendok adonan
  • Kakatua

Patung, Pengertian, Jenis, dan Coraknya

A.Pengertian Patung
    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, patung diartikan sebagai benda tiruan untuk manusia dan binatang. Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi, artinya benda yang memiliki volume atau isi.
    Secara umum fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung tersebut.
B. Jenis-Jenis Patung
    Berdasarkan tujuan pembuatannya, patung ada 6 macam yaitu :
  1. Patung Religi, sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna religius
    contohnya patung buddha 
  2. Patung Monumen, untuk memperingati jasa seseorang, kelompok, atau peristiwa bersejarah
    contohnya patung monumen pahlawan revolusi
  3. Patung Arsitektur, yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan
    contohnya patung yang ada di dinding bangunan
  4. Patung Dekorasi, yaitu patung untuk menghias bangunan atau memperindah lingkungan(taman atau ruangan)
  5. Patung Seni, artinya patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuknya
  6. Patung Kerajinan, yaitu patung hasil karya kerajinan
C. Corak Patung
     Di Indonesia pada masa lampau sudah dikenal patung primitif seperti yang terdapat di Irian Jaya (Asmat) dan Sulawesi Selatan (Tana Toraja). Pada masa Hindu-Budha patung klasik berkembang terutama di Jawa dan Bali. Karya patung primitif dan klasik secara tradisional berlansung turun temurun hingga sekarang.

patung primitif di Tana Toraja



patung primitif di Irian Jaya (Asmat)



  • Corak Imitatif (realis/representatif) merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang, dan tumbuhan). Perwujudan patung corak ini berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik, baik anatomi, proporsi, maupun gerak
  • Patung Corak Deformatif, bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam. Bentuk-bentuk alam diolah, diubah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Pengubahan dari bentuk alam menjadi corak baru ini masih terkait dengan sifat-sifat fisik.
  • Corak Nonfiguratif (abstrak), secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya (abstrak). Corak absrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi, yaitu susunan material seperti besi, plat, kawat, kayu, plastik, dsb.
baca selebihnya di : Ragam dan Media Karya Patung

Menggambar Flora, Fauna, dan Benda Alam

A. Konsep Menggambar Flora, Fauna, dan Benda Alam      Menggambar merupakan kegiatan manusia yang melibatkan koordinasi antara penglihat...